Subhanallah

Isnin, 29 Ogos 2011

Amalan sunat ketika hari raya...


! Menghidupkan malam raya dengan ibadat
! Solat Isyak dan Subuh berjemaah
! Mandi sunat hari raya, memakai baju yang elok dan memakai wangian
! Makan sedikit dahulu sebelum solat sunat Aidilfitri
! Segera ke tempat solat untuk menanti solat sunat Aidilfitri
! Menzahirkan kegembiraan, ziarah-menziarahi keluarga terdekat,kaum kerabat  dan sahabat-handai
! Banyak bersedekah

Ahad, 28 Ogos 2011

Belum masih terlambat.....untuk persediaan Ramadhan akan datang...

Rupa dan ruh puasa

Perlu diketahui bahwa puasa mempunyai rupa dan ruh. Rupa puasa adalah menahan diri dari makan dan minum, dan bersetubuh, mulai terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan disertai niat. Barangsiapa makan minum dan bersetubuh pada siang harinya, sedang ia melakukannya dengan sengaja, mengetahui hukum dan bukan terpaksa, maka batallah puasanya. Tetapi jika ia lupa, atau tidak mengetahui hukumnya, ataupun terpaksa, maka puasanya tidak batal.
Adapun halnya ruh puasa ialah menahan diri dari segala dosa dan larangan Allah Ta’ala dan senantiasa mengerjakan segala yang wajib.
Orang yang berpuasa dari makan, minum dan bersetubuh, tetapi tidak menahan diri dari dosa dan larangan Allah Ta’ala, maka puasanya tidak menghasilkan faedah apapun selain susah payah belaka. Karena itu jika berpuasa, hendaknya anda memperbaiki puasanya. Demikian pula terhadap semua amalan anda, hendaknya anda tekun memperbaikinya, menyempurnakannya dan mengarahkannya kepada Allah Ta’ala, dengan penuh tulus ikhlas, sehingga Allah Ta’ala memberikan manfaat dari semua amalan itu kepada kita, dan kita memperoleh balasan yang besar dariNya, ketika kita kembali kepadaNya.
Shalat Tasbih
Shalat Tasbih merupakan satu sunnah yang dianjurkan agama, yaitu empat rekaat. Terdapat banyak riwayat yang menunjukkan keutamaan shalat ini. Dan barangsiapa mengerjakannya, akan diampuni dosanya yang lalu dan yang akan datang.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata kepada pamannya Abbas, “Kerjakanlah shalat Tasbih sekali setiap hari, atau setiap Jumat, atau setiap bulan sekali, atau setiap tahun sekali, atau sekali seumur hidup.”
Shalat Tasbih tersebut bisa dikerjakan empat rekaat sekaligus dengan satu salam, atau dua raka’at dua rekaat dengan dua salam.
Caranya adalah : Pertama, setelah takbiratul ihram, dilanjutkan dengan doa Iftitah. Setelah itu membaca tasbih sebanyak 15 kali. Kemudian membaca Al-Fatihah dan surat sesudahnya, lalu bertasbih sebanyak 10 kali. Kemudian ruku’ dan membaca tasbih sebanyak 10 kali. Lalu i’tidal dan membaca tasbih sebanyak 10 kali. Kemudian sujud dan membaca tasbih 10 kali. Lalu duduk antara dua sujud dan membaca tasbih sebanyak 10 kali. Lantas sujud lagi dan bertasbih 10 kali. Itulah satu rekaat dengan jumlah tasbih sebanyak 75 kali. Maka di dalam shalat Tasbih menjadi 300 kali tasbih. Tasbih yang dibaca adalah:
سبحان الله، والحمد لله، ولا اله الا الله، والله أكبر
Dan setelah selesai shalat Tasbih maka membaca doa shalat Tasbih yang disebutkan oleh para salaf, yaitu:
أللهم إنا نسْألك التوْفِـيْق أهْـل الهُدَى، وَأعْمَالَ أهْـل اليَقِيْن، وَمُناصَحَة أهْل التوْبَةِ، وَعَزْمَ اهْـل الصَّبْر، وَجَدَّ أهل الخشيَةِ، وَطلَبَ اهْل الرَّغبَةِ، وَتعَبّدَ اهل الوَرَع، وَعُرْفانَ اهل العِلْم حَتَّى نخافك. اللهُمَّ إنا نَسْألكَ مَخافة تَحْجُزنا عَن مَعَاصِيْك حَتَّى نَعْمَلَ بطاعَـتِـك عَمَلا نَسْتَحِقُّ بهِ رضَاكَ، وَحَتّى نُنَاصِحُكَ بالتَوْبَةِ خَوْفاً مِنْكَ، وَحَتّى نُخلِصُ لَكَ النّصِيْحَة حَيَاءً مِنكَ، وَحَتّى نتوَكّلَ عَلَيْكَ فِيْ الأمُوْر كُلّهَا حُسْنَ ظنّ بكَ، سُبْحَانَ خَالِق النّوْر. وَصَلّى اللهُ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبهِ وَسَلَّمْ وَالحَمْدُ لله رَبِّ العَالَمِيْن.
Shalat Tasbih dikerjakan secara sendiri-sendiri, dan boleh dilakukan secara berjamaah, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian ulama salaf. Dan tidak ada larangan yang melarang berjamaah dalam shalat Tasbih.
Demikian Buletin Ramadhan ini, yang sebagian dikutip dari Kitab Nashaih Diniyyah, karangan Habib Abdullah bin Alwi AlHaddad. Disusun oleh Jindan bin Novel bin Jindan, semoga Allah memaafkannya dan membukakan hatinya, amiin

Amanah....satu kebanggaan atau satu tanggungjawab????

Dari Abu Hurairah r.a.,Nabi S.A.W. bersabda yang bermaksud: Tiga petanda orang munafik apabila bercakap dia berbohong,apabila berjanji dia memungkirinya, apabila diberi amanah dia mengkhianatinya.       (al-Bukhari dan Muslim)


     dimanakah kita???

Masyarakat akhir zaman berbangga dengan amanah yang dipikul.....`effect` nya hasil daripada amanah kita tidak tercapai....

kerana apa???

Apabila suatu amanah terdapat padanya kebanggaan dan menunjuk-nunjuk semata-mata maka tiada padanya keberkatan daripada Allah.....

Anas bin Malik r.r ,Nabi S.A.W. bersabda yan bermaksud : Tiada keimanan bagi orang yang tidak beramanah, dan tiada agama bagi orang yang tidak berpegang dengan janji.

AL-QURAN ITU BENAR...wahai saudara ku....

KEBENARAN AL-QURAN

SURAH FUSILAT ayat 53:
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri,sehingga jelaslah kepada mereka bahawa ia (al-Quran) adalah benar.Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagimu) bahawa sesungguhnya Dia Menyaksikan segala sesuatu.
Menurut Tafsir Ibnu Kathir maksud ayat ini ialah Allah akan menunjukkan bukti-bukti bahawa al-Quran adalah benar dan sesungguhnya ia diturunkan dari Allah kepada Nabi Muhammad melalui tanda-tanda luaran.Apa yang dimaksudkan dengan tanda-tanda di sini mungkin juga manusia dan kandungan fizikalnya.Seperti yang dijelaskan oleh sains anatomi, yang menunjukkan kebijaksanaan Penciptanya.

SYAMAIL MUHAMMADIAH, karangan Imam Tirmizi


BENTUK KHATAMUN NUBUWAH

15. Dalam suatu riwayat yang bersumber dari as-Sa'ib bin Yazid r.a. dikemukakan :

"Bibikul) membawa aku untuk menemui Nabi saw., lantas ia berkata kepada Rasulullah saw.: “Ya Rasulullah, keponakanku ini sakit.”

Ketika itu Rasulullah saw. menyapu kepalaku (as-Sa'ib), mendo'akan keberkahan untukku dan berwudhu. Air sisa wudhunya lalu ku minum. Setelah itu aku berdiri di belakangnya; aku memandang kepada khatam (tanda) yang terletak di antara kedua bahunya. Ternyata khatam itu sebesar telur burung dara."

(Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa'id dari Hatim bin Ismail, dari Ja'd bin 'Abdurrahman yang bersumber dari Sa'ib bin Yazid r.a.)

16. Dalam suatu riwayat, Jabir bin Samurah r.a. mengemukakan perihal Khatamun-Nabi sebagai berikut :

"Aku pernah melihat khatam (kenabian).... la terletak di antara kedua bahu Rasulullah saw. Bentuknya seperti sepotong daging berwarna merah sebesar telur burung dara".2)

(Diriwayatkan oleh Sa'id bin Ya'qub at-Thalaqani dari Ayub bin Jabir, dari Simak bin Harb yang bersumber dari Jabir bin Samurah r.a.)

17. Seorang wanita bernama Rumaitsah3) bercerita kepada cucunya, yaitu Ashim bin 'Umar r.a. sebagai berikut:

“Waktu aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, aku duduk berdampingan dengan beliau saw., begitu dekatnya, seandainya aku mau mengecup tanda kenabian yang terletak di antara kedua bahunya, tentu dapat kulakukan. Adapun sabda beliau yang ditujukan kepada Sa'ad bin Mu'adz di kala ia meninggal dunia itu ialah: 'Bergoncang Arasy Allah yang Maha Rahman karenanya (karena kematian Sa'ad)”4)

(Diriwayatkan oleh Abu Mush'ab al-Madini, dari Yusuf bin al-Majisyun, dari bapaknya, dari 'Ashim bin 'Umar bin Qatadah, yang bersumber dari neneknya, yaitu Rumaitsah).

Nota kaki

1) Saudari ibunya

2) Hadits yang semakna terdapat pula dalam Shahih Muslim, bab "Keutamaan, Nabi saw.", Hadits no. 2344, dan dalam Sunan Tirmidzi pada bab "Manaqib", Hadits no. 3647.

3) Rumaitsah adalah puteri 'Amr bin Hisyam bin 'Abdul Muthalib.

4) Hadits semacam ini terdapat pula dalam Sunan Tirmidzi, bab “Manaqib", demikian pula dikeluarkan oleh Syaikhani dan Ibnu Majah.




SYAMAIL MUHAMMADIAH, karangan Imam Tirmizi

 BENTUK TUBUH RASULULLAH SAW.

1. Dalam satu riwayat yang bersumber dariAnas bin Malik J) r.a. diceritakan sebagai berikut:

Rasulullah saw. bukanlah orang yang berperawakan terlalu tinggi, namun tidak pula pendek. Kulitnya tidak putih buleh juga tidak sawo matang. Rambutnya ikal, tidak terlalu keriting dan tidak pula lurus kaku. Beliau diangkat Allah (menjadi Rasul) dalam usia empat puluh tahun. Beliau tinggal di Mekah (sebagai Rasul) se puluh tahun dan di Madinah sepuluh tahun. Beliau pulang ke Rahmatullah dalam usia enam puluh tahun2). Pada kepala dan janggutnya tidak terdapat sampai duapuluh lembar rambut yang telah berwarna putih.3)

(Diriwayatkan oleh Abu Raja* Qutaibah bin Sa'id, dari Malik bin Anas, dari Rabi'ah bin Abi 'Abdurrahman, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.).


2. Demikian pula Anas bin Malik r.a. pernah bercerita perihal bentuk tubuh Rasulullah saw. sebagai berikut:

Rasulullah saw. mempunyai bentuk tubuh yang sedang, tidak tinggi dan tidak pula pendek serta bentuk tubuhnya bagus. Rambutnya tidak terlalu keriting dan tidak pula lurus kaku dan kehitam-hitaman warnanya (rambutnya). Bila beliau berjalan, maka jalannya cepat.4)

(Diriwayatkan oleh Hamid bin M is'adah al-Bashri, yang didengar-nya dari 'Abdul Wahab as-Tsaqafi dari Hamid yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.).


3. Dalam riwayat lain yang bersumber dari al-Bara bin 'Azib r.a.5) diceritakan :

Rasulullah saw. adalah seorang pria yang berperawakan sedang, bahunya bidang. Rambutnya yang lebat mencapai daun telinganya. Bila beliau mengenakan pakaian merah, tiada seorang pun yang pernah kulihat lebih tampan daripadanya.6)

(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar al-'Abdi, dari Muham-mad bin Ja'far, dari Syu'bah, dari Abi Ishaq, yang bersumber dari al-Bara bin'Azib r.a.).


4. Masih bersumber dari al-Bara bin'Azib r.a., ia mengungkapkan :

Aku tak pernah melihat orang yang berambut panjang terurus rapi, dengan mengenakan pakaian merah, yang lebih tampan dari Rasulullah saw. Rambutnya mencapai kedua bahunya. Kedua bahunya bidang. Beliau bukanlah seorang yang berperawakan pendek dan tidak pula terlampau tinggi.7)

(Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari Waki', dari Sufyan, dari Abi Ishaq, yang bersumber dari al-Bara bin 'Azib r.a.).



NOTA KAKI:

1). Anas bin Malik r.a. adalah Abu Nadhr Anas bin Malik al-Anshari al-Bukhari al-Khazraji. la tinggal bersama Rasulullah saw. dan membantu beliau selama sepuluh tahun. Dan ia merupakan shahabat yang paling akhir meninggal dunia di Bashrah, yaitu pada tahun 71 H.

2). Perawi menghilangkan bilangan satuannya dari puluhan (digenap-kan). Karena kebanyakan riwayat menyatakan bahwa Rasulullah saw. tinggal di Mekah sebagai Rasul 13 tahun, dan wafat pada usia 63 tahun.

3). Hadits yang serupa dikeluarkan pula oleh Bukhari pada bab "Sifat-sifat Rasulullah saw." dan pada bab "Pakaian". Sedangkan dalam Shahih Muslim terdapat pada bab "Keutamaan", dan dalam Sunan Tirmidzi, pada bab "Pakaian", Hadits no. 1754, bab "Manaqib", Hadits no. 3627. Nasai selain bab "Perhiasan".

4). Hadits yang serupa dikeluarkan pula oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya, bab "Sifat-sifat Nabi saw." dan bab 'Pakaian". Pada Shahih Muslim terdapat pada bab "Keutamaan Nabi saw." perihal sifat rambut Rasulullah saw., Hadits no. 2338. Dalam sunau Tirmidzi, bab "Pakaian", Hadits no. 1754, juga dalam "Manaqib", Hadits no. 3627, dalam Sunan Nasai, bab. "Perhiasan" dan Imam Malik bab "Jami".
5). Ia adalah sahabat Nabi saw.

6). Hadits yang serupa terdapat pula dalam Shahih Bukhari, dan ( Shahih Muslim, pada bab "Keutamaan Nabi saw.", Hadits no. 2337, dlm Sunan Abu Daud, pada bab "Pakaian". Hadits no. 4072, juga terdapat dalam Sunan Nasai, dan Sunan Ibnu Majah, Hadits no. 3699, dan pada Sunan Tirmidzi, Hadits no. 1724.

7). Ibid



Jumaat, 26 Ogos 2011

RENUNGKANLAH....


Aminah AsSilmi
Sebelum menganut agama Islam beliau merupakan seorang wanita yang menjadi ketua pembebasan wanita Amerika Syarikat,(Women Liberation).Beliau juga merupakan seorangpenganut mazhab Baptist yang sangat kuat berpegang kepada agama Kristian.Sebelum menganut agama Islam,beliau terlalu prejudis dengan orang-orang Islam dan Arab menyebabkan beliau berusaha untuk mengkristiankan mereka.Beliau pernah berkata kepada pelajar-pelajararab yang sedang menuntut di sebuah sekolah di Amerika Syarikat bahawa satu-satunyajalan untuk  mereka selamat ialah dengan mengakui bahawa Nabi Isa sebagai penyelamat mereka.Menurut beliau,pelajar-pelajar Arab tersebut bersikap lembut dan tidak marah kepadanya, malah ada seorang pelajar telah memberikannya senaskhah al-Quran dan beberapa buah buku Islam.Aminah Assilmi berkata bahawa dengan al-Quran dan buku-buku yang telah diberikan oleh pelajar tersebut,beliau membaca al-Quran yang telah diterimanya namun apa yang berlaku adalah sebaliknya.Beliau tidak menyangka bahawa al-Quran yang dibacanya menyebabkan beliau semakin berminat untuk memahami agama Islam.Dan akhirnya beliau telah mengucap dua kalimah syahadah.


Johan Wolfgang von Goethe
Goethe merupakan seorang penyair, novelis, penulis dramadan ahli falsafah tabii German dan dianggap sebagai seorang tokoh besar dalam literature Barat.Beliau dilahirkan pada tahun 1749 dan meninggal dunia pada tahun 1832.Beliau dipercayai beragama Islam.Tulisan-tulisan beliau banyak yang memujiIslam danNabiMuhammad .Dalam satu tulisan beliau yang dipetik oleh T.P.Huges dalam buku berjudul Dictionary Of Islam Goethe dilaporkan berkata “Berapa kerap sekalipun kita membacanya (al-Quran)…,ia akan menarik minat kamu menakjubkan dan pada akhirnya mengukuhkan rasa hormat kepadanya …gayanya berdasarkan kepada kandungannya dan tujuan adalah tegas , hebat, sesekali dahsyat dan benar-benar menakjubkan.


Profesor Ibrahim Stoke dan Halimah Stoke
Professor Ibrahim Stoke pada asalnya bernama Abraham Stokes.Sebelum menganut Islam beliau teringin mengetahui tentang Islam.Beliau merupakan seorang professor dalam bidang kajibumi (geologi).Peristiwa bagaimana beliau beiman kepada Allah diceritakan oleh beliau sendiri dalam satu progam IIS Islam yang berpusat di Carlifornia yang disiarkan oleh sebuah stesen tv Malaysia pada tahun 80-an.Menurut beliau sendiri beliau ingin tahu tentang al-quran dan secara kebetulan terjumpa al-Quran terjemahan oleh Marmaduke Pithall,seorang Inggeris yang beragama Islam ,di sebuah perpustakaan.Beliau telah meminjam al-Quran terjemahan tersebut dan membawa bersama-sama ketika beliau membuat kerja lapangan di Gunung Rocky.Semasa berehat,beliau telah membaca al-Quran tersebut dan beliau tertarik dengan kandungan al-Quran dan terus beriman kepada Alla
HIDAYAH ISLAM
Muhamad al-Mahdi

Muhamad al-Mahdi,seorang professor dalam psikologi dari Amerika Syarikat pada mulanya adalah seorang ateis.Muhamad al-Mahdi telah manganut agama Islam dan kini menjadi seorang da`I yang gigih berdakwah.Beliau ketika ini melibatkan diri dalam satu institusi dakwah yang bernama Institut Khalifah yang berpusat di Kuala Lumpur dan aktif member ceramah dan syarahan kepada masyarakat.
Dr.Jefry Lang
Beliau merupakan seorang pensyarah dalam bidang matematik di University of Kansas,Amerika Syarikat.beliau dilahirkan pada tahun 1954 dalam keluarga Katholik di Bridgeport,Connicticut.Selama 18 tahun beliau menuntut di sekolah Katholik dan pelbagai persoalan tentang ketuhanan dan agama Kristian tidak memuaskan hati beliau.Menjelang umurnya18 tahun beliau telah menjadi seorang ateis.”Sekiranya ada Tuhan dan Dia amat mengasihani mengapakah wujud penderitaan di dalam dunia ini”.Itulah soalan yang sering muncul dibenaknya ketika itu.Sebagai seorang pensyarahmuda dalam bidang matematik di University of  San Francisco,beliau telah menemui Tuhan sebagai satu reality.Perkara tersebuttelah ditunjukkan oleh beberapa orang rakannya yang beragama Islam di universiti.Seorang rakannya telah memberikan kepada beliau senaskhah al-Qurandan beberapa buah buku mengenai agama Islam.Beliau telah membaca al-Quransecara sendirian dan beliau telahterpesona oleh al-Quran.Menurut beliau,dua surah yang pertama yang telah dibacanya adalah sangat menarik hati.Apabila ditanya mengapakah dia tertarik dengan al-Quran sedangkan al-Quran adalah dalam bahasa Arabyang asing baginya beliau berkata”Pelukis mampu menyebabkan mata sebuah portrait seakan-akan mengekori anda dari satu tempat ke tempat yang lain,tetapi adakah terdapat seorang pengarang menulis satu tulisan yang menjawab persoalan harian anda?”.”Setiap malam aku akan merumuskan soalan-soalan dan penafian dan akan menemuo jawapannya pada hari esoknya.Ia kelihatan seolah-olah pengarang al-Quran membaca pemikiranku” kata Lang.Kepada pertanyaan mengapa beliau mendapati bahwa al-Quran sungguh menawan baginya sedangkan ia ditulis dalam bahasa Arab,Lang menjawag,”Mengapa seorang bayi dapat ditenangkan oleh suara ibunya?” Beliau berkata membaca al-Quran dapat member ketenangan jiwa kepadanya dan kekuatan dalam saat-saat beliau menghadapi kesusahan.kini Dr. Jefry Lang terus melaksanakan tugas sebagai seorang da`I dengan menulis berbagai-bagai tajuk buku dan menyampaikan kuliah Islam.Antara buku karangannya ialah`Even Angels ask,A journey to Islam.Dalam buku tersebut Dr. Lang berkongsi dengan para pembacanya pandangan-pandangan yang telah membawanya kepada penemuan Islam dan peningkatannya dalam beragama  Islam.





AL-QURAN PEMANGKIN KEKUATAN UMMAH



Oleh DR. ZULKIFLI MOHAMAD ALBAKRI

Syed QutuB dalam Fi Zilal al-Quran berkata: Permulaan surah ini merupakan ayat-ayat al-Quran yang pertama diturunkan mengikut kata sepakat para ulama. Riwayat yang menyebut ayat lain mula diturunkan tidak dapat dipegang.
Firman Allah SWT: Bacalah (wahai Muhammad) dengan nama Tuhanmu yang menciptakan (sekelian makhluk).
Al-Maraghi berkata: Dengan kekuasaan Allah SWT, Tuhan yang mencipta engkau dan dengan kehendak-Nya, maka jadilah engkau orang yang dapat membaca. Dia telah menjadikan kamu tahu daripada tidak tahu kerana Nabi Muhammad SAW pada awalnya tidak tahu membaca dan menulis.
Lalu, datang perintah menyuruh baginda agar dapat membaca, walaupun tidak dapat menulis. Justeru, baginda segera diberi sebuah kitab yang akan dibacanya sekalipun baginda pada asalnya tidak tahu menulis.
Sayid Qutub berkata: Ayat ini dimulakan dengan menyebut secara umum salah satu dari sifat-sifat Allah, iaitu sifat mencipta dan memulakan penciptaan.
Hamka berkata: Dalam suku ayat pertama sahaja, iaitu “bacalah”, telah terbuka kepentingan pertama di dalam perkembangan agama ini. Nabi SAW disuruh membaca wahyu yang diturunkan kepada baginda di atas nama Allah SWT.
Bacalah sesuatu yang diredai dan disukai oleh Allah SWT dan jangan membaca sesuatu yang dimurkai-Nya. Membaca mestilah didasari oleh niat kerana Allah untuk memberi kebaikan kepada alam dan seluruh penghuninya.
Ayat ini dimulakan dengan “bacalah” yang merupakan fi’il amar yang memberi maksud: “ia merupakan arahan dan perintah supaya umat Islam sentiasa dituntut membaca, sama ada melalui ayat-ayat yang maqru’ah (yang dibaca seperti al-Quran dan al-hadis) atau ayat-ayat manzurah (yang boleh dilihat dengan pengamatan, kajian dan penyelidikan)”.
Ayat ini didahulukan dengan perintah membaca, bukan dengan sujud, solat, puasa, zakat, haji, jihad dan lain-lain, seolah-olah memberi kefahaman kepada kita bahawa membaca sebagai satu keistimewaan manusia yang dapat mengumpulkan khazanah ilmiah berbanding makhluk yang lain.
Ini kerana membaca sebagai kunci ilmu dan mukadimah dapatan pengetahuan, yang mana Allah mengilmukan manusia tetapi bersyaratkan sebab-sebab, antaranya melalui pembacaan.
Ayat ini juga mengajar kepada kita supaya bacaan yang pertama dengan kalimah Allah. Dalam erti kata yang lain, seolah-olah bacaan yang terpimpin dan baik yang boleh membawa kepada makrifatullah dan mengenali dalil-dalil yang akhirnya menatijahkan khasyatullah.
Kesimpulannya, Tuhan yang mencipta dan mengadakan alam ini adalah berkuasa menjadikan kamu tahu membaca, walaupun kamu tidak pernah mempelajarinya.
Kemudian, Allah SWT menjelaskan peringkat penciptaan manusia melalui firman-Nya yang bermaksud: Dia menciptakan manusia dari seketul darah beku.
Al-Qurtubi berkata: Manusia disebut dalam ayat ini secara khusus dan istimewa dengan tujuan memberi penghormatan kepada jenis manusia ini.
Sheikh Muhammad Abduh di dalam Tafsir Juzuk Amma yang dikarangnya menerangkan: Sesungguhnya Allah SWT Maha Berkuasa menjadikan manusia daripada air mani dan membentuk segumpal darah. Kemudian menjadi manusia yang cukup sempurna, nescaya kuasa pula menimbulkan kesanggupan membaca pada seseorang yang selama ini dikenal ummi, tidak pandai membaca dan menulis.
Jika diselidik intipati daripada hadis yang menjelaskan nabi SAW disuruh membaca sebanyak tiga kali, dan tiga kali juga baginda menjawab dengan jujur bahawa baginda tidak pandai membaca dan menulis. Tiga kali pula Jibril memeluknya dengan sekuat hati bagi meyakinkannya bahawa pada saat itu kesanggupan membaca sudah ada padanya, apatah lagi baginda adalah al-insan al-kamil (manusia yang sempurna).
Apa yang penting adalah harus mengetahuinya bahawa dasar segala yang akan dibacanya kelak tidak lain dan tidak bukan adalah dengan nama Allah SWT jua.

Khamis, 25 Ogos 2011

 



 BERSELAWAT KE ATAS BAGINDA JUNJUNGAN BESAR SAIDINA MAULANA HABIBINA SYAFI`INA MUHAMMAD SAW....

Ramadhan tinggal beberapa hari lagi...tetapi masih belum terlambat...



Agar puasa kita dapat sempurna ada beberapa tips yang mesti kita perhatikan. Untuk itu Al-Madina mencoba mengangkat sebuah tulisan dari Syaikh Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim Jarullah dalam buku beliau yang berjudul Risalah Ramadhan tentang langkah-langkah menggapai kesempurnaan ibadah puasa yang berisikan:
  1. Makanlah sahur, sehingga membantu kekuatan fisikmu selama berpuasa. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah."(HR. Bukhari dan muslim)
"Bantulah (kekuatan fisikmu) untuk berpuasa di siang hari dengan makan sahur, dan untuk shalat malam dengan tidur siang ". (HR. Ibnu Khuzaimah)
  1. Akan lebih utama jika makan sahur itu diakhirkan waktunya, sehingga mengurangi rasa lapar dan haus. Hanya saja harus hati-hati untuk itu anda hendaknya telah berhenti dari makan dan minum beberapa menit sebelum terbit fajar, agar anda tidak ragu-ragu.
  2. Segeralah berbuka jika matahari benar-benar telah tenggelam. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Manusia ssenantiassa dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur" (HR. Al Bukhari, Muslim dan At Tirmidzi)
  1. Usahakan mandi dari hadats besar sebelum terbit fajar, agar bisa melakukan ibadah dalam keadaan suci.
  2. Manfaatkan bulan ramadhan dengan sesuatu yang terbaik yang pernah diturunkan di dalamnya, yakni membaca Al Quran.
"Sesungguhnya Jibril alaihis salam selalu menemui Nabi shallallahu alaihi wa salllam untuk membacakan Al Quran baginya."
(HR. Al Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu)
Dan pada diri Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ada teladan yang baik bagi kita.
  1. Jagalah lisanmu dari berdusta, menggunjing, mengadu domba, mengolok-olok serta perkataan mengada-ada. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum." (HR. Al Bukhari)
  1. Hendaknya puasa tidak membuatmu keluar dari kebiasaan. Misalnya cepat marah dan emosi hanya karena sebab yang sepele, dengan dalih bahwa engkau sedang puasa. Sebaliknya, mestinya puasa membuat jiwamu tenang, tidak emosional. Dan jika anda diuji dengan seorang yang jahil atau pengumpat, ia jangan anda hadapi dengan perbuatan serupa. Nasehatilah dia dan tolaklah dengan cara yang lebih baik. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Puasa adalah perisai, bila suatu hari seseorang dari kamu berpuasa, hendaknya ia tidak berkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata: Sesungguhnya aku sedang berpuasa".(HR. Al Bukhari, Muslim dan para penulis kitab Sunan)
Ucapan itu dimaksudkan agar ia menahan diri dan tidak melayani orang yang mengumpatnya. Disamping, juga mengingatkan agar ia menolak melakukan penghinaan dan caci-maki.
  1. Hendaknya anda selesai dari puasa dengan membawa takwa kepada Allah, takut dan bersyukur kepada-Nya, serta senantiasa istiqamah dalam agama-Nya. Hasil yang baik itu hendaknya mengiringi anda sepanjang tahun. Dan buah paling utama dari puasa adalah takwa, sebab Allah berfirman: "Agar kamu bertakwa"(Al-Baqarah: 183).
  2. Jagalah dirimu dari berbagai syahwat (keinginan), bahkan meskipun halal bagimu. Hal itu agar tujuan puasa tercapai, dan mematahkan nafsu dari keinginan. Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhu berkata:
"Jika kamu berpuasa, hendaknya berpuasa pula pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosa-dosa, tinggalkan menyakiti tetangga, dan hendaknya kamu senantiasa bersikap tenang pada hari kamu berpuasa, jangan pula kamu jadikan hari berbukamu sama dengan hari kamu berpuasa".
  1. Hendaknya makananmu dari yang halal. Jika kamu menahan diri dari yang haram pada selain bulan Ramadhan maka pada bulan Ramadhan lebih utama. Dan tidak ada gunanya engkau berpuasa dari yang halal, tetapi kamu berbuka dengan yang haram.
  2. Perbanyaklah bersedekah dan berbuat kebajikan. Dan hendaknya kamu lebih baik dan lebih banyak berbuat kebajikan kepada keluargamu dibanding pada selain bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan ketika di bulan Ramadhan.
  3. Ucapkanlah Bismillah ketika kamu berbuka seraya berdo'a:
"Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa dan atas rezki-Mu aku berbuka. Ya Allah terimalah daripadaku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"




       


KEMANISAN IBADAH





Kemanisan ibadah dapat dirasai jika disusuli keikhlasan dan tauhid yang mantap sebagai ramuannya.